Friday, November 6, 2009

Topik: Clique, Clique, Clique!

Say It Out Loud November 2009

Pertemanan lesbian tidak ada bedanya dengan pertemanan kaum hetero. Ada gank atau clique yang dibentuk oleh sesama manusia yang merasa cocok satu sama lain. Enggak masalah dan sah-sah saja untuk bergaul dengan orang yang sama melulu. Kalau udah cocok, mau diapain lagi. Ya nggak? Tapi buruknya dari nge-gank atau nge-clique adalah terjadi persaingan atau gosip-menggosip yang tidak sehat antara satu clique dengan clique yang lain, dan juga keekslusifan terasa sangat kental sehingga ketika terjadi perpecahan, anggota clique yang "terbuang" tiba-tiba tak memiliki teman lagi. Bagaimana kisah-kisah clique teman-teman lesbian semuanya? Yuk cerita bareng pengalaman nge-clique kamu atau pendapat kamu tentang fenomena nge-clique! Jangan ragu-ragu yaaaa!

Deadline: 30 November 2009

Kirimkan kepada redaksi@sepocikopi.com

Memiliki terlalu banyak teman lesbian dalam satu gank hanya membuat hidup saya susah rasanya. Perselingkuhan, pertengkaran, sharing partner, saling menggosip, atau ada yang diam-diam mencari lelaki lalu hamil. Apakah hal ini sudah identik di dunia lesbian? Banyak juga yang menjerumuskan diri di narkoba dan tidak lupa party, party, party. No private life. Semuanya jadi bahan bicaraan. Akhirnya, ketika saya mencoba untuk diam sejenak dan fokus pada pekerjaan dan masa depan, apakah teman-teman se-gank saya akan diam saja? Oh tentu saja tidak. Mereka akan lebih bergosip ria, meledek pekerjaan saya, meledek dan mentertawakan semuanya tentang saya. Sungguh "sahabat baik" bukan? Selalu di ingat dan di jadikan bahan omongan.

Teman baik saya seorang straight dan teman baik pasangan saya juga seorang lesbian yang dia kenal sejak dia kecil. Dan terasa hidup saya jauh lebih lega ketika saya mulai menjauh dari para "sahabat" saya itu, yang dari dulu pasangan saya tidak pernah suka. Tentu saja, sampai sekarang saya masih mencari sahabat, yang baik, yang bisa berpikiran luas, dan dewasa yang bisa diajak sharing, pergi holiday bersama, jalan-jalan kuliner, dan lainnya tanpa ada pikiran busuk. Anyone?
(Anteos)


Nge-gank sudah bisa kulakukan sejak SMA. Siapa sih yang tidak punya gank? Manusia kan makhluk sosial, sudah pasti mereka tertarik untuk menjadi bagian dari grup. Gank SMA-ku sudah tercerai berai, sempat ketemu lewat Facebook, tapi rasanya udah nggak pernah sama lagi. Gank kuliah masih bertahan sampai sekarang, tapi jumlahnya mengecil. Dulu ada tujuh orang, sekarang tinggal tiga. Sementara gank lesbian? Gank lesbian nggak sama dengan gank SMA atau kuliah, karena sifatnya berpindah-pindah. Beberapa bulan dekat sama si tiga orang, beberapa bulan selanjutnya yang tiga orang itu berpacaran, jadi hubungan renggang. Pindah dengan kelompok lain, lalu terjadi peregangan. Begitu seterusnya. Ada sih teman lesbian yang selalu bersama, tapi jumlahnya cuma satu orang saja :P Gank-gank lesbian ini memang kelihatan jelas di mana-mana, tapi biasanya para gank ini terbuka menerima teman, nggak eksklusif maksudnya. Yang ekslusif sih mungkin amat sangat private, mereka membatasi perkenalan mereka dengan sesama lesbian. Menghadapi yang eksklusif seperti itu, aku sih mendingan menjauh aja, nggak usah dekat-dekat. Yang aku paling nggak suka dari nge-gank ini adalah gosip di antara sesama, yang pastinya nggak jauh-jauh dari dunia lesbian. Kadang muak juga ngomongin hal yang sama terus menerus, tapi daripada nggak ada teman lesbian, aku bertahan bersama teman-teman lesbianku.
(Mango)