Kirimkan pengalaman kamu ke alex58id@yahoo.com atau jejak_artemis@yahoo.co.id
Deadline: 31 Mei 2008
Fobia adalah kata yg digunakan untuk mendeskripsikan suatu perasaan katakutan yang amat sangat dan tidak masuk akal. Jika ditanya "Apakah saya homofobia?"Saya jawab, "jelas gak dung..."
(zix_04)
(lonely stone)
Tidak pernah terbetik dalam pikiran saya untuk menjadi homofobia. Konsep sederhananya adalah karena saya sendiri lesbian, jadi nggak mungkin dong saya homofobia. Tapi sumpah deh, saya ketakutan plus dongkol setengah mati dengan lingkungan mantan saya yang super korslet; yang ora sudi bergaul dengan hetero secara aman-tenteram, yang habis-habisan menarik orang menjadi lesbian, yang membenci lesbian yang berniat berhenti sebagai lesbian, yang riang gembira memetik pacar orang lain yang juga teman sendiri, yang lapar melihat perempuan siapa saja,.... ah, dan seterusnya. Saya benci lesbian yang seperti itu. Menjabarkannya saja sudah membuat saya sesak napas. Rasanya seperti masuk ke dunia lain. Tidak perlu berbicara tentang rasa menghargai terhadap sesama manusia, sesama perempuan aja perilakunya mengerikan.
Untungnya dunia cukup luas, masih banyak lesbian yang baik hati dan tak sombong. Tapi mereka yang berperilaku seperti di atas itulah yang membuat saya antipati; boro-boro bersabar, yang ada pada kabur semua.
(Sara)
Homofobia? Lucu deh kalau saya menyebut diri saya homofobia. Ya jelas nggaklah. Yang homofobia itu pastinya orang-orang hetero. Tapi belakangan ini ada keributan di televisi tentang para banci yang terlalu diekspos berlebihan di televisi. Terus terang, saya juga ikutan kesal. Muak banget melihat banci-banci yang seperti overdoses obat dan over akting di layar kaca. Sudah nggak lucu sama sekali. Apakah ini namanya homofobia? Saya nggak keberatan dengan manusia gay/transeksual, tapi jika dipresentasikan sangat buruk seperti itu, terus terang saja saya menjadi bete. Ini seperti masyarakat yang sakit.
(Lady in Purple)
No comments:
Post a Comment