Deadline: 30 Juni 2008
Kirimkan pengalaman kamu ke alex58id@yahoo.com atau jejak_artemis@yahoo.co.id
Jadi ceritanya gini, waktu gue boncengan dengan pacar. Gue diboncengin nih ceritanya. Gue meluk dia dari belakang, dua tangan dimasukkin ke satu jaketnya di pinggang. Mendadak iseng gue muncul. Pas di lampu merah, tangan gue yang di kantung jaket meluncur naik ke atas... dadanya. Pacar langsung menjerit, "Sayang, kamu gila deh! Ini kan jalanan umum?!"
Gue cuma cekikikan di belakangnya. Hihihihi. Tetap saja bandel dan terus meraba setiap kali berhenti di lampu merah. Terus lagi asyik meraba, tau-tau ada polisi yang ngeliatin tingkah laku gue dari perempatan jalan. Waktu lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, pacar gue ngelewatin polisi itu. Gue lihat polisi meniup peluit tiga kali ke arahku sambil mengacung-acungkan tongkatnya. Gue takut aja kirain dia bakalan mengejar kami dan menghentikan kami. Tapi ternyata nggak. Sepanjang perjalanan gue dan pacar ketawa nggak berhenti-henti.
(sunny star)
Awal Juni 2008, aku janjian bertemu kembali dengan mantan. Kami baru saja putus di akhir Maret dan dia sudah memiliki kekasih lagi. Aku sibuk mengatur rencana untuk bertemu kembali. Aku akan menjemput dia di apartmentnya lalu kita akan jalan-jalan keliling Jakarta malam itu.
Aku menjemputnya bersama beberapa orang temanku. Malam itu aku terkesima melihatnya. Maklum, sejak putus, aku tak pernah bertemu dengannya. Rasa rindu menyerangku gila-gilaan. Tak kuasa aku untuk menahan tatapanku. Dia tersenyum malu-malu. Seperti biasa.
Kami makan malam di sebuah restauran fast-food lalu lanjut ke sebuah mal di Jakarta Utara. Di sana, aku meminta waktu untuk berduaan dengannya dan langsung menuju ke lantai dua. Aku memilih duduk di satu meja di depan salah satu restauran yang agak sepi. Hanya ada beberapa orang saja di sana. Beberapa saat lamanya kami saling bercanda dan melepas kangen sampai tiba-tiba tubuhku bergerak maju ke arahnya dan mencium bibirnya dengan mesra. Orang-orang di sekitar mulai memperhatikan. Bahkan seorang cowok yang duduk tak jauh bengong menatap kelakuan kami; dua orang perempuan duduk satu meja dan berciuman dengan mesra.
Pemandangan itu pastilah tidak diduga olehnya (terlebih lagi karena kami berada di family restauran). Reaksinya, dia segera memalingkan muka, membayar kopinya yang masih setengah terisi dan pergi meninggalkan restauran itu. Beberapa orang lainnya pun melihat kami namun bersikap seakan-akan tak melihat. Aku tak peduli! Yang aku tahu, malam itu aku menemukan kebahagian dengan mantan kekasihku yang masih sangat kucintai. Ending: It's not ended yet. My stories with her has just started... again. =)
(Silver_Apple)
1 comment:
hebat
Post a Comment