Sunday, August 2, 2009

Topik: Kemerdekaan Pengakuan Diri

Say It Out Loud Agustus 2009

Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan. Sebagai bangsa yang merdeka, kita pun turut merayakan kemerdekaan. Kapan seorang lesbian merayakan kemerdekaannya? Tentu saja hari di mana dia memiliki kesadaran bahwa dia adalah perempuan yang berbeda dari kebanyakan; perempuan istimewa yang memiliki orientasi seksual dengan sesama jenis. Sahabat lesbian, ingat hari bersejarah itu? Ingat rasa ketakutan, jantung berdebar-debar, semangat tinggi, hati plong, kecemasan berlebih, atau perasaan-perasaan janggal serta aneh lainnya? Apakah kau menandai hari penting itu di kalender hidupmu? Yuk, bagi ceritanya! Kita akan merayakan kemerdekaan pengakuan diri kepada diri sendiri...

Deadline: 31 Agustus 2009

Kirimkan kepada: redaksi@sepocikopi.com

Menurut saya, kemerdekaan pengakuan diri saya sejak saya pindah ke Amerika. Ya sebenarnya saya kuliah, tapi keterusan sampai akhirnya bekerja di negeri ini. Saya mulai mengerti tentang hak-hak LGBT dan status saya sebagai perempuan lesbian. Saya coming out kepada orangtua saya. Dan sejak saat itu saya tidak pernah bersembunyi-sembunyi lagi.

Di sini saya bergabung dengan beberapa teman-teman LGBT, khususnya lesbian. Sekarang saya memiliki pacar berwarganegara Singapore yang memiliki green card Amerika. Sama seperti saya, kekasih juga sudah coming out kepada keluarganya. Saya sedang mengupayakan memiliki green card juga, menjadi warganegara Amerika dan kemudian kami akan menikah di negara bagian yang telah melegalkan pernikahan sesama jenis. Setelah itu salah satu dari kami akan hamil. Demikian rencana saya dan kekasih di masa depan. Semoga terlaksana!
(Berta Danarto)

Aku sudah memperhatikan perempuan itu sejak hari pertama aku masuk kampus. Kulitnya kecokelatan tapi bersinar. Matanya agak sipit dan rambutnya panjang tergerai. Suatu hari dia mengajak aku belajar bareng bersamanya. Hati ini senang sekali! Sejak saat itu kami nggak terpisahkan. Waktu aku ulangtahun dia memberikanku setangkai bunga mawar dan... satu kecupan lembut di bibir. Aku terpana dan bahagia sekali. Ulangtahunku yang terindah dari seluruh ulang tahun sebelumnya. Menurutku kecupan itu menandakan kemerdekaan perasaanku kepadanya. Kemerdekaan diri menyadari orientasi seksualku yang berbeda dari kebanyakan. Aku sudah capek menyimpannya selama bertahun-tahun. Terima kasih kepada yayang yang mendeklarasikan kemerdekaanku. I love you honey!
(Korneli)

No comments: