Tuesday, June 8, 2010

Topik: Kebaruan Wawasan


Say It Out Loud Juni 2010

Kaum lesbian memang hidup di dunianya yang kecil, tapi jangan ragu-ragu untuk melihat semuanya dari kacamata yang luas. Perspektif perlu dibuka selebar-lebarnya, agar tidak melihat kehidupan dari pandangan lesbian saja. Misalnya nih, membaca buku-buku yang bertema umum, jangan hanya menutup pengetahuan tentang buku lesbian saja. Jangan cuma membaca SepociKopi saja, situs lesbian luar negeri banyak sekali yang siap dieksplorasi, menambah pemikiran dan wawasanmu. Lesbian, keluar dari dunia miniaturmu di dunia maya, dan mari cerita tentang pengalaman itu. Bagi, yuk, bagi, apa yang kamu lakukan biar memiliki ekspansi gagasan yang seluas langit.

Kirimkan kepada redaksi@sepocikopi.com

Deadline: 30 Juni 2010

Kebaruan wawasan bagiku adalah dengan mencari tahu sebanyak-banyaknya informasi tentang profesi. Sebentar lagi aku lulus kuliah. Jurusanku adalah Ekonomi. Aku bisa masuk ke mana saja dan menjadi apa saja. Aku tidak mau terbelenggu dengan standarisasi pemikiran tentang para lulusan ekonomi. Mencari tahu tentang aneka profesi orang-orang, apalagi yang unik dan susah dicari, akan membuat pikiranku lebih luas sehingga suatu hari saat aku lulus, aku sudah tahu apa yang kumau dalam hidup.

Sejauh ini aku masih belum tahu apa yang hendak kulakukan jika aku lulus kuliah. Tapi sejalannya waktu, dengan pencarian aktifku ini, aku pasti akan tahu masa depanku dengan lebih jelas. Ayo, jangan cuma duduk-duduk berpangku tangan saja dan pasrah dengan keputusan mayoritas. Jadilah unik dan jangan takut bereksplorasi.
(Bill)

Mengembangkan wawasan dan pemikiran tidak harus dengan membaca buku atau diperoleh dari bangku sekolah/ kuliah. Terutama jika kita belajar tentang kehidupan. Bagiku, belajar tentang kehidupan adalah nafas utama yang harus dimiliki setiap manusia yang “hidup”. Siapa pun, kapan pun, dan di mana pun, setiap orang bisa belajar dengan cuma-cuma. Disediakan GRATIS oleh Tuhan. Aku lebih suka melakukannya dengan membuka mata, membuka telinga, dan tidak banyak bicara, kemudian mengambil hikmah dari apa yang aku pelajari. Bahasa Sheila on Seven-nya: lihat, dengar, dan rasakan.

Bukankah hal-hal yang besar tercipta dari hal-hal yang kecil? jadi untuk mengembangkan pemikiranku, aku selalu belajar dari hal-hal kecil. Misalnya, aku belajar bersyukur dari anak-anak jalanan yang aku lihat. Atau menemani kekasih pergi ke sana kemari mencari bahan tugas kuliah yang dia butuhkan. Tak perlu meleng ke sana-sini, cukup melihatnya mondar-mandir dengan semangat dan keringat, maka aku belajar darinya tentang semangat yang besar dan tanggungjawab yang harus ku miliki dalam hidup. Simple, kan ?

Aku percaya, suatu saat nanti, hal-hal kecil yang kulakukan saat ini, akan menjadi sesuatu yang besar di kemudian hari. Dan aku yakin, tidak ada hal yang sia-sia jika kita mampu memaknai dengan baik apa yang sedang terjadi dalam kehidupan kita.
(Dee_Sakura)

No comments: