Friday, January 9, 2009

Topik: Resolusi yang tak Tercapai

Say It Out Loud Januari 2009

Tahun 2008 telah berlalu. Ingat apa resolusimu di awal tahun dulu? Dua belas bulan telah berjalan, menggenapi satu tahun kalender. Apa resolusi yang tak berhasil kamu capai? Jangan putus semangat, resolusi bisa dibangkitkan nyalanya lagi pada tahun ini. Niatkan semangat itu sepenuh jiwa. Yuk kita putar waktu untuk merenungkan resolusi tahun lalu yang tak tercapai untuk menjadi cambuk di masa depan, tahun 2009! Bagi ceritanya ya...

Deadline: 31 Januari 2009

Kirim ke jejak_artemis@yahoo.co.id atau alex58id@yahoo.com


Keinginanku adalah membahagiakan Mama kala kepergian Papa. Hampir setahun berlalu sejak Papa pergi, guratan kesedihan seakan masih terasa kuat di wajahnya yang mulai termakan usia. Keinginan Mama untuk hidup penuh tawa dan canda seakan sirna ditutupi uban yang mulai memenuhi kepalanya. Aku ingin menjadi topangan sisa hidupnya yang meredup. Terkadang saat Mama tidur aku menatap wajahnya, dan dalam hatiku terbersit kata, "Ma, tuangkan semua keluh kesahmu padaku, aku akan selalu di sampingmu." Tapi kini, kala tahun telah berganti baru, ketika usianya semakin bertambah dan aku mulai memikirkan ke mana arah jalan hidupku, aku malah meninggalkan Mama dan melangkah ke negeri yang jauh dari pandangannya.

Aku teringat kembali pada emosi dan egoisku untuk meraih sukses yang telah 7 tahun kuhapus dari khayalanku. Aku ingin mempunyai kehidupan dengan pasanganku yang selalu dilarang oleh orangtuaku. Walaupun aku merasa bahagia bersama orangtuaku, namun hidup ini seakan kurang bumbu kasih dan sentuhan lembut kekasihku. Aku juga mulai menghadapi usia yang mendekati kepala 3, dan aku harus bisa membentuk keluarga yang masih tabu di mata masyarakat Indonesia. Aku ingin bisa bergandengan tangan dan bercumbu mesra dengan kekasihku. Menikmati hidup selayaknya sepasang suami istri. Bekerja dan menghidupi diri sendiri tanpa harus membebani orangtuaku. Dengan berat, akhirnya kuputuskan untuk merelakan mamaku tinggal bersama kakakku.

Saat kulihat kembang api pada malam tahun baru, cahaya hidupku seakan berbinar gemerlap dan akan tetap bercahaya. "Aku yakin" ini kata-kata yang selalu aku ucapkan kepada diriku sendiri ketika aku jatuh, sedih, atau bahagia. Tahun telah berganti, namun keinginanku untuk membahagiakan mamaku masih tetap secerah mentari pagi.
(Louise)

3 comments:

Anonymous said...

Wow....
DaLaM....

Mithya said...

Mau sejauh apa pun kita dari mereka, kalau niatnya membahagiakan pasti mereka tau dan tuhan selalu mendengar...

Alhamdulillah, masih ada orang-orang yang sayang banget sama ibunya ngga sekedar di mulut =)

lucky said...

Isinya Bagus2 ya.....

jadi malu klo dibandingin sm blog

gw :(